Kamis, 28 November 2013

BAB VII

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT

PEDESAAN

1. Masyarakat Perkotaan
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
b. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
c. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
Ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan yaitu :
  • Kehidupan keagamaanya berkurang dibandingan masyarakat di desa.
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
  • Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan pribadi.
2. Masyarakat Pedesaan
a. Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata pencarian dari sektor pertanian (agraris).
b. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan memiliki berbagai ciri, diantaranya adalah :
  • Di dalam masyarakat pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang erat dan mendalam.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
  • Masyarakat pedesaan bersifat homogen baik dalam agama, mata pencarian, adat dan sebagainya.
3. Perbedaan Masyarakar Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan
  Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antar desa dan kota.
Ciri tersebut antara lain :
a) Jumlah dan kepadatan penduduk;
b) Lingkungan hidup;
c) Mata pencaharian;
d) Corak kehidupan sosial;
e) Pola interaksi sosial;
f) Solidaritas sosial.
Meski tidak ada ukuran pasti, kota emiliki penduduk yang lebih banyak dibanding penduduk desa. Lingkungan hidup pun berbeda, di desa lingkungan hidupnya terasa lebih dekat dengan alam bebas dari pada di kota yang penuh dengan polusi dan kemacetan. Perbedaaan yang paling menonjol adalah pada mata pencaharian. Kehidupan utama pedesaan berada pada ekonomi primer yaitu agraris, sedangkan di kota mengolah bahan-bahan mentah dari desa untuk dirubah menjadi barng setengah jadi atau barang jadi.Meskipun banyak perbedaan, masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai hubungan yang erat. Dalam hal yang wajar, keduanya terdapat hubungan yang erat dan bahkan bersifat ketergantungan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan, sedangkan desa merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jennis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya, buruh bangunan dalam proyek perumahan, jalan dan masih banyak lainnya.
4. Urbanisasi
a. Arti Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Sebab-sebab Urbanisasi
Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu :
  • Adanya pertambahan penduduk secara alamiah
  • Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
  • Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota (berkaitan dengan tersedianya kesempatan bekerja)
c. Akibat Urbanisasi
Salah satu bentuk yang paling nyata dari hubungan antar desa dan kota adalah proses urbanisasi. Akibat dari urbanisasi antara lain adalah :
  • Terbentuknya suburb, tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota.
  • Makin meningkatnya tuna-karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap).
  • Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
  • Lingkungan hidup yang tidak sehat.
  Urbanisasi juga mempunyai pengaruh terhadap masyarakat pedesaan,
antara lain :
  • Mempercepat peleburan pergaulan hidup yang beku dan tradisional di pedesaan.
  • Terlantarnya pedesaan karena ditinggalkan oleh penduduk yang produktif.
  • Tidak adanya kesesuaian norma sosial antara desa dan kota yang mengakibatkan kemunduran akhlak seperti mabuk-mabukan, pelacuran, penipuan dan lain sebagainya.
  Usaha-usaha pencegahan Urbanisasi antara lain :
  • Perbaikan perekonomian pedesaan, peningkatan atau usaha efesien pertanian, penggalian sumber-sumber baru dalam rangka memperluas lapangan kerja seperti ketrampilan, kerajinan, pariwisata, usaha wiraswasta dan sebagainya.
  • Perbaikan mutu penduduk pedesaan dengan meningkatkan mutu dan jumlah lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kesenian dan sebagainya.
  • Politik kebudayaan lebih berisi pendidikan mengutamakan pendidikan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggung jawab.
BAB VIII

PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI

MASYARAKAT
1. Perbedaan Kepentingan
  Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Oleh karena idividu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya. Perbedaan itu secara garis besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial.
  Perbedaan-perbedaan kepentinngan itu antara lain :
a) Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
b) Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
c) Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
d) Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
e) Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
f) Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
g) Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman.
h) Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
2. Prasangka, Diskriminasi dan Ethnosentrisme
a. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak dari kecil. Melalui proses belajar dan semakin besarnya manusia, membuat sikap cenderung untuk membeda-bedakan.
b. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dibedakan dengan diskriminasi. Prasangka bersumber dari suatu sikap, sedangkan diskriminasi menunjuk pada suatu tindakan. Prasangka dan diskriminasi tidak muncul dari segolongan orang-orang kampungan berpendidikan rendah, tetapi juga dikalangan orang-orang intelek seperti para pemimpin dan negarawan berkaliber nasional dan internasional.
c. Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
  Sebab-sebab timbulnya prasangka antara lain :
  • Berlatar belakang sejarah.
  • Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan sotuasional.
  • Bersumber dari faktor keberanian.
  • Berlatar belakanng dari perbedaan keyakinan dan kepercayaan agama.
d. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
  Daya upaya yang dilakukan ntuk mengurangu prasangka yaitu dengan :
  • Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
  • Perluasan kesempatan belajar.
  • Adanya sikap terbuka dan sikap lapang.
e. Ethnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-sehari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma dan nilai yang terkandung serta tersirat dalam kebudayaan tersebut.Ethnosentrisme nampaknya merupakan gejala sosial yang universal dan sikap yang demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian ethnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaan sendiri.
3. Pertentangan-pertentangan Sosial atau Ketegangan dalam Masyarakat
  Konflik (pertentangan) mengandunng suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikan sebagai pertentangan yang kasar dan perang. Dasar konflik pun berbeda-beda. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik, yaitu:
  • a. Terdapatnya dua atau lebih unit/bagian yang terlibat di dalam konflik.
  • b. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap maupun gagasan.
  • c. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunbyai perbedaanperbedaan tersebut.
Pertentangn sosial dapat terjadi di masyarakat sebagai adanya interaksi sosial. Masalah itu lebih menonjol lagi di masyarakat yang bersifat majemuk seperti di Indonesia. Setiap orang atau kelompok dalam menghadapi masalah sosial selalu melihat dari sistem nilai yang berlaku pada kelompoknya. Kesadaran akan pengertian adanya perbedaan kebudayaan sistem nilai, perbedaan sistem agama yang ada di Indonesia adalah sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada dasarnya problema yang dihadapi oleh negara Indonesia meliputi :
1) Problema Pemerintah
2) Problema Ideologi Bangsa
3) Problema Kedaerahan atau Minoritas
  Adapun cara pemcahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Elimintion yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
b. Subjugation atau Domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mentaatinya.
c. Integration (integrasi) artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
4. Golongan-golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
a. Masyarakat majemuk dan nasion Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri dari beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan Nasional, yaitu terwujudnya Negara Indonesia.
b. Integrasi
Penduduk Indonesia yang menempati wilayah yang luas ini bukan hanya terlihat oleh satu sistem kebudayaan, tetapi banyak sistem kebudayaan.
c. Integrasi Sosial
Integrasi sosial atau bisa juga disebut integrasi masyarakat ini bermakna terwujudnya solidaritas sosial, rasa kebersamaan antar hubungan masyarakat secara harmonis dalam kerjasama kelompok yang mempunyai sifat, sikap dan watak yang berbeda.
5. Integrasi Nasional
  Integrasi nasional bermakna solidaritas sosial dan kerjasama antar kelompok sosial yang harmonis tersebut, diarahkan demi keharmonisan dan persatuan kesatuan nasional. Integrasi nasional ini merupakan masalah yang dialami oleh semua negara yang ada di dunia, yang berbeda hanyalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji secara serius untuk mencapai perwujudan integrasi sosial nasional, yaitu :
1. Pembauran bangsa;
2. Kerukunan antar umat beragama dan aliran kepercayaan;
3. Perubahan nilai-nilai.
BAB IX
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
KEMISKINAN
A. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan elemen-elemen dimana antara elemen-elemen tersebut terdapat adanya hubungan dan ditunjukan ke arah pencapaian sasaran bersama atau tujuan yang diinginkan bersama.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ini mempunyai konsep yang jelas tentang hakikat manusia. Pada sistem ekonommi kapitalisme asumsi dasarnya adalah manusia mengejar kepentingan pribadinya.
b. Sistem Ekonomi Sosialisme
Dalam sistem ini juga mempunyai konsep yang jelas tentang hakikat manusia. Berdasarkan pandangan kaum sosialis hakikat manusia adalah hakikat manusia umum. Yaitu manusia sosial yang hidup secara harmonis dengan alam dan manusia lainnya.
3. Sistem Ekonomi Indonesia
Berbicara tentang sistem ekonomi Indonesia, maka arah pembicaraan kita kepada Undang-undang Dasar 1945, khususnya yang mengatur kegiatan ekonomi. Dalam UUD 1945 pasal yang berhubungan tentang kegiatan ekonomi adalah pasal 33 UUD’45, merupakan pasal utama betumpunya sistem ekonomi Indonesia, dengan kelengkapan pada pasal 23, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.
a. Produksi
1. Pengertian Produksi
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan barang dan jasa. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa itu dinamakan produksi. Pada hakekatnya produksi adalah kegiatan menciptakan kegunaan.
2. Pembagian Bidang Produksi
Produksi dapat digolongkan ke dalam 5 bidang, yaitu :
1. Ektratif
Yaitu memungut langsung dari alam, seperti perikanan laut, pertambangan.
2. Agraris
Mengolah tanah untuk memelihara tumbuh-tumbuhan dan hewan (pertanian dan peternakan)
3. Industri
Kegiatan industri antara lain kerajinan, perakitan dan perbaikan. Dimana industri ini mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
4. Perdagangan
Perdagangan ialah semua kegiatan jual beli. Adakalanya perdagangan hanya menjual barang hasil produksi sendiri, misalnya Pertamina menjual minyak hasil produknya sendiri ke agen-agen.
5. Jasa
Produksi jasa adalah kegiatan penyediaan sarana jasa, seperti transport, asuransi, perhotelan, perbankan dan sebagainya.
3. Faktor-faktor Produksi
Suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu barang diperlukan faktor-faktor produksi. Faktor-faktor itu antara lain :
  • Faktor alam.
  • Faktor tenaga kerja.
  • Faktor modal.
  • Faktor keahlian.
b. Distribusi
  Yang dimaksud dengan distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyakurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jumlah barang dan jasa yanng diterima konsumen sangat tergantung pada
kebijaksanaan produsen. Sedangkan pendistribusian jumlah barang dan jasanya sangat tergantung pada konsumen itu sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli dan kebutuhan konsumen.
c. Konsomsi
  Kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan disebut kegunaan. Setiap kali digunakan berkurang pula kegunaannya, hingga akhirnya habis terpakai. Tindakan mengurangi atau menghabiskan kegunaan barang itu disebut konsumsi.
Setiap tindakan konsumsi harus dilakukan atas dasar prinsip ekonomi dan prioritas kebutuhan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan itu tidak terbatas, sedangkan pendapatan/penerimaan sangat terbatas.
B. Kemakmuran dan Kemiskinan

1. Kemakmuran
  Adanya lapisan-lapisan sosial atau kedudukan yang berbeda-beda tingkatannya dalam masyarakat, maka diakui pula adanya anggapan umum bahwa ukuran kemakmuran bagi tiap-tiap golongan atau lapisan di dalam masyarakat adalah berbeda. Sebenarnya pandangan yang dianut orang terhadap pengertian kemakmuran tidak selalu sama. Bagi orang-orang yang berpikir rasional dan eksak, kemakmuran seseorang
diukur dengan jumlah serta nilai bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Makin jumlahnya dan makin tinggi nilainya maka makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Pandangan pun berbeda di daerah pedesaan, kemakmuran bagi mereka adalah suatu kebahagiaan. Kebahagiaan itu sendiri adalah suatu keadaan dimana keinginan seseorang seimbang dengan keadaan material atau sosial yang dimilikinya.
2. Kemiskinan
  Salah satu masalah yang dihadapi manusia ialah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata adanya, bagi bagi mereka yang tergolong miskin, mereka sendiri
merasakan dan menjalani kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Selanjutnya, kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Suparlan (1981) menyatakan
kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah.
C. Ilmu Pengetahuan
  Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
D. Teknologi dan Kemiskinan
1. Pengertian Teknologi
  Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan. Macam-macam Teknologi,Ada tiga macam teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
  • Teknologi modern
  • Teknologi madya
  • Teknologi tradisional
2. Pengertian Kemiskinan
  Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang. Faktor-faktor Timbulnya Kemiskinan, Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan, yaitu :
a. Pendidikan yang terlampau rendah.
b. Malas bekerja.
c. Keterbatasan sumber alam
d. Terbatasnya lapangan kerja
e. Keterbatasan modal
f. Beban keluarga
3. Teknologi dan Kemiskinan
  Salah satu unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi mangakibatkan perubahan dalam struktur produksi maupun dalam komposisi tenaga kerja yang digunakan. Bagi yang memiliki ketrampilan teknis tinggi dengan majunya teknologi akan selalu terbuka kesempatan kerja. Tetapi bagi mereka yang tidak memilikinya akan tergeser atau kehilangan pekerjaan. Di Indonesia dari hasil pembangunan menunjukkan bahwa golongan miskin kurang terjamin oleh hasil-hasil pertumbuhan ekonomi. Padahal pemerintah telah mengambil kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah, ke desa-desa.

pendapat saya : 
Ilmu Sosial Dasar merupakan awal mula dari konsep permasalahan sosial yang telah banyak kita pelajari, Ilmu Sosial Dasar tidak lepas dari apa yang dimagsud dengan kesosialan yaitu  suatu ideologi pokok yang memiliki perinsip-prinsip pemikiran umum yang memiliki suatu pandangan pada keadaan-keadaan umum yang mempunyai kehidupan luas di dalam masyarakat. Tidak hanya permasalahan tentang sosial saja yang patut kita ketahui tetapi juga ilmu tentang kemandirian, tentang bagaimana kita cara menerapkan ilmu sosial dasar tersebut kedalam kehidupan sehari-hari kita.

Contoh Kasus Kode Etik dalam penggunaan Fasilitas Internet

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI ...