ARTI
PENTING ORGANISASI DALAM BERMASYARAKAT
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Organisasi
adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab hampir di
setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan
yang ingin dicapai. Dalam hidup bermasyarakar sangat diperlukan adanya hubugan
interaksi yang baik antara warga yang satu dengan yang lain agar terciptanya
suatu hubungan yang harmonis. Selain itu, dalam bermasyarakat juga perlu
diciptakannya suatu kerjasama yang baik agar di setiap kegiatan yang dilakukan
dapat menjadi efektif dan efisien, yaitu dengan adanya suatu organisasi dalam
bermasyarakat.
1.2
Rumusan
Masalah
Masalah
ini membahas tentang:
1. Organisasi.
2. Partisipasi.
3. Arti
Penting Organisasi dalam Bermasyarakat.
4. Contoh
Organisasi.
1.3
Tujuan
Penulisan
Penulisan ini bertujuan
untuk menunjang kita sebagai manusia bahwa kita makhluk yang saling membutuhkan
satu sama lain, sehingga berorganisasi di dalam lingkungan masyarakat sangatlah
penting untuk membangun diri kita menjadi yang lebih baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Organisasi
a.
Pengertian
Organisasi
Organisasi adalah
perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan
terpimpin untuk tujuan tertentu. Organsasi biasanya memanfaatkan suatu sumber
daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan
beberapa sumber daya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.
Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai
tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang
terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.
Menurut para ahli,
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1. Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana otang-orang dibawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.
James D. Mooney
Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Chester I. Bernard
Organisasi
adalah merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
4.
Stephen P. Robbins
Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relative dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,
kerena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran.
b.
Ciri
– Ciri Organisasi
Dalam
berorganisasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Adanya komponen (atasan
dan bawahan)
·
Adanya kerjasama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
·
Adanya tujuan
·
Adanya sasaran
·
Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
·
Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas
c.
Unsur
– Unsur Organisasi
Setiap
bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, antara lain:
·
Sebagai wadah atau
tempat untuk bekerja sama
·
Proses kerja sama
sedikitnya antara dua orang
·
Jelas tugas dan
kedudukannya masing-masing
·
Ada tujuan tertentu
d.
Tujuan
Organisasi
Tanpa
adanya organisasi akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama,
karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam
sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu
dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu
organisasi yang berjalan tanpa tujuan adalah sama halnya dengan ular berjalan
tanpa kepala, suatu organisasi berjalan dengan baik karena didukung oleh tujuan
yang jelas.
Tujuan
merupakan sebuah rel yang mengarahka kita ke satu arah yang tepat sesuai dengan
harapan kita. Dengan mengikuti organisasi, seseorang dapar mengaktualisasikan
dirinya. Selain itu, seseorang juga akan
memiliki kemampuna lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut
organisasi.
Organisasi
mampu membangun karakter diri yang matang dalam berpikir, pandai dalam
bersosialisasi, kritis dalam menyikapi permasalahan dan melatih kebersamaan
dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Jadi, organisasi memiliki
peranan yang sangat penting untuk keberhasialan seseorang di masa yang akan
datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan
organisasinya.
e.
Prinsip
– Prinsip Organisasi
Ada
beberapa prinsip dari sebuah organisasi, yaitu:
1. Bahwa
organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Ini hal mutlak yang harus
dimiliki sebuah organisasi, mau dibawa kemana suatu organisasi ini, sehingga
organisasi harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar tidak berhenti di
tengah jalan.
2.
Bahwa harus ada
kepimpinan. Hal ini penting, agar sebuah organisasi dapat berjalan di bawah
koordinasi, perintah, pengawasa yang tepat.
3.
Bahwa harus ada
pembagian pekerjaan. Hal ini penting, karena organisasi terdiri dari berbagai
struktur anggota didalamnya dan setiap anggota mempunyai tugas masing-masing.
4. Bahwa
organisasi harus ada tanggung jawab, sebua organisasi merupakan tanggung jawab
semua elemen didalamnya, bukan hanya tanggung jawab ketua/pemimpin tapi
merupakan tanggung jawab bersama.
f.
Jenis
- Jenis Organisasi
Dalam berorganisasi
terdapat jenis-jenis organisasi formal dan organisasi informal, antara lain:
1. Organisasi
Formal
·
Organisasi olahraga
·
Organisasi sekolah
·
Organisasi negara
2.
Organisasi Informal
·
Organisasi politik
·
Organisasi sosial
·
Organisasi mahasiswa
2.2 Partisipasi
Dalam
berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang
terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bia
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap
individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada
dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan
emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
a.
Unsur
– Unsur Partisipasi
Menurut
Keith Davis ada tiga unsur penting dalam pastisipasi, yaitu:
1. Unsur
pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya
keterlibatan secara jasmaniah.
2.
Unsur kedua adalah
kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini
berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Unsur
ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol
dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota, artinya ada rasa
“sense of belongingness”.
b.
Jenis
– Jenis Partisipasi
Keith
Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, antara lain:
·
Pikiran (psychological participation)
·
Tenaga (physical participation)
·
Pikiran dan Tenaga
·
Keahlian
·
Barang
·
Uang
2.3
Arti
Penting Organisasi dalam Bermasyarakat
Organisasi
dalam masyarakat mempunyai peranan penting dalam menyalurkan aspirasi dan
kepentingan anggota masyarakat yang diwadahi oleh organisasi masyarakat
tersebut. Disamping itu, dengan adanya organisasi akan memudahkan masyarakat
untuk menyalurkan suara daripada dilakukan sendiri-sendiri. Dengan adanya
struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas ke masing-masing pengurus
organisasi maka apabila ditemukan kesulitan dalam berorganisasi dapat
diselesaikan bersama.
Selain
itu, organisasi juga merupakan suatu wahana aktualisasi diri manusia atau
individu. Manusia hidup saling membutuhkan satu sama lain, dari hal tersebut
timbul keinginan untuk membentuk suatu kelompok yang mempunyai suatu pandangan
yang sama, baik pandangan berpolitik, berkesenian, atau pandangan hidup
lainnya. Namun apabila di dalam organisasi tersebut ada salah satu individu
yang tidak memiliki pandangan yang sama, maka individu tersebut akan keluar
dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, organisasi dapat dikatakan sebagai
wahana aktualisasi diri.
Suatu
organisasi mempunyai arti penting dalam masyarakat, karena organisasi dapat
membantu atau mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan dan
kehidupannya. Organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang
berjalan di sebuah lingkungan bermasyarakat. Organisasi juga bisa dapata digunakan
sebagai tempat pengontrolan atau pengawasan terhadap kebijakan dan kerja dari
sebuah pemerintahan yang sedenag berjalan atau bisa disebut organisasi berbasis
politik. Organisasi bisa menjadi penyokong dalam suatu pemerintahan. Dan
demikian organisasi dapat digunakan dalam segala bidang kehidupan.
2.4 Contoh Organisasi
a.
Forum
Betawi Rempug (FBR)
Sejarah
Berdirinya FBR
FORUM BETAWI REMPUG
(FBR) SEJABODETABEK Kebangkitan Bangsa Orang Betawi mulai tampak sejak
munculnya organisasi ke”betawi”an yang bernama Forum Betawi Rempug disingkat
FBR. Namun belum bisa dirasakan oleh warga inti Jakarta dan masyarakat lainnya
yang telah lama hidup berdampingan. Gerak perjuangan FBR berlandaskan kepada
keikhlasan, kebersamaan, dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat di
sekitarnya yang kebetulan turut tersisih dan ter-marginalkan akibat pembangunan
ekonomi yang tanpa kompromi, karena pembangunan tersebut tidak melibatkan
kaumnya.
FBR melalui
program-programnya, berusaha ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik,
berdaya guna dan bermartabat, dan kedepannya bisa menjadi tuan rumah di
kampungnya sendiri melalui kompetisi secara profesional dan proporsional, namun
banyak kendala yang datang menghadang dari berbagai arah. Berangkat dari suatu
keperihatinan terhadap nasib dan masa depan kaumnya secara struktural dan
kultural menjadi terasing dan terpinggirkan di kampung halamannya sendiri.
Sebagai kaum yang sadar akan hak, kewajiban, peran serta dan tanggung jawabnya
kepada masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pada
hari Minggu Legi, 8 Rabiul Tsani 1422 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 29
Juli 2001 Masehi, FBR lahir berdiri ditonggaki oleh beberapa agamawan muda
Betawi di Pondok Pesantren Yatim ”Zidatul Mubtadi’ien Cakung Jakarta Timur.
Semenjak berdiri,
keinginan kuat kaum Betawi dan para simpatisan di sekitar Jakarta, bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi untuk bersatu dan care dalam wadah FBR. Walau FBR
hanya sebuah organisasi massa lokal namun gerak langkah dan gayanya ”mendunia”
karena dunia telah mengakui keberadaannya. Rempuk dalam kebersamaan dan
menjunjung tinggi tali silahturahmi sebagai bentuk karekter khusus organisasi
ini, yang berarti akur, musyawarah, kerjasama, gotong royong dan bersatu. Tidak
hanya sebatas kata, melainkan dimanifestasikan dan diimplementasikan dalam
perbuatan keseharian para anggotanya, sehingga menumbuh kembangkan keikhlasan,
kebersamaan dan tanggung jawab dalam memperjuangkan hak-hak dan aspirasi warga
kaum betawi. Meskipun ancaman, gangguan, hampatan, dan tantangan, datang dari
dalam, melalui penyusupan dari luar, silih berganti, namun FBR tetap tegar
serta berdiri tegak untuk selalu berkarya dan berdaya cipta dalam semangat
ke-FBR-an (FBR minded).
Sejarah perjalanan dan
perjuangan FBR masih membutuhkan banyak waktu dan tenaga terus menerus,
sehingga harus dipersiapkan, guna menyongsong arus perubahan yang cepat.
Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, politik serta ekonomi,
membuktikan betapa FBR sudah saatnya menata dan memperbaharui sistem
pengelolaan kepemimpinan dengan senantiasa meningkatkan mutu sumber daya
manusia anggotanya yang kokoh, handal dan mampu bersaing dalam menghadapi
tantangan perubahan di masa sekarang dan mendatang dengan dasar kerempuqkan.
Perubahan yang tidak diimbangi dan diiringi oleh kualitas sumber daya manusia
yang handal dan manajemen yang baik, akan menimbulkan dampak buruk dalam tubuh
organisasi berbasiskan pada tradisi, budaya lokal, agama dan masyarakat, dengan
selalu mengedepankan nilai-nilai etika moral yang luhur.
FBR lahir di tengah
komunitas sosial masyarakat yang ”heterogen” di Ibu Kota Negara Jakarta, karena
seluruh suku bangsa berinteraksi dalam gerak masyarakat yang cepat, oleh
karenanya, kemajemukan yang menjadi ciri khas penduduk Jakarta harus menjadi
asset utama dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan moral. Masyarakat Betawi
sebagai warga inti Jakarta memiliki banyak tantangan dalam mengembangkan
dirinya di tengah masyarakat yang majemuk, baik di bidang politik, sosial
budaya, ekonomi, agama dan lain sebagainya. Sehingga lahirnya FBR diharapkan
agar masyarakat Betawi dapat menyalurkan aspirasi, mengaktualisasikan diri dan
mengembangkan potensi tanpa harus menyisihkan etnis lain yang kebetulan hidup
berdampingan di bumi Betawi.
Dengan menyatukan
potensi dalam kebersamaan, FBR berani tampil menjadi fungsi kontrol terhadap
ketidak adilan dalam segala aspek kehidupan di tengah masyarakat, berbangsa dan
bernegara, baik di bidang politik, hukum, ekonomi dan moral. FBR dengan visi
misi dan program-programnya, jelas ingin menjunjung tinggi harkat dan martabat
kaumnya di tanah kelahirannya sendiri sebagai tujuan akhir yakni berupa kesejahteraan
kedamaian terhadap para anggotanya serta para simpatisan yang peduli ingin
memajukan dan membesarkan FBR, dengan semangat nasionalis sejati di Repulik
tercinta ini.
·
FBR
dan Kontroversinya
FBR dan Warga Ambon Bentrok di Depok
TEMPO.CO, Depok - Ketegangan antara Forum Betawi
Rempuk (FBR) dan Warga Ambon kembali terjadi Depok pada pukul 15 November 2012,
Minggu, 18 November 2012. Seorang anggota FBR terluka dan tiga telepon genggam
milik warga Ambon dibawa lari.
"Pelakunya anak FBR dari Jagakarsa yang baru pulang dari acara di Depok," kata salah satu anggota Kepolisian yang tidak mau disebut namanya di lokasi kejadian, Ahad, 18 November 2012.
Menurut salah seorang saksi mata, Yudi, 13 tahun, kejadian bermula saat puluhan anggota FBR melakukan pawai di Jalan Margonda Raya depan Mal Depok Town Square. Sementara itu kelompok warga Ambon yang biasa mangkal dan berjualan di bawah jembatan penyeberangan bercanda sambil berteriak hormat. "FBR tersinggung dan menghentikan motornya," kata dia.
Beberapa anggota FBR akhirnya turun dari motor dan menghampiri anak-anak Ambon yang berjumlah lima orang. Mereka mengancam akan memukul Ambon dengan mengangkat kayu. Akhirnya terjadi saling pukul. "Satu orang dari FBR jatuh terkena pukul," katanya.
Melihat temannya jatuh, anggota FBR lainnya juga ikut maju dan kelompok Ambon mundur karena selisih jumlah. FBR kemudian mengamuk. Mereka memecahkan kaca konter pulsa milik warga Ambon bernama, Jemi Latuponu. "Mereka mengambil tiga Hand Phone," kata Jemi. Di antaranya, satu BlackBerry Gemini dan Nokia, dan Cross.
Yudi melanjutkan, selain memecahkan kaca konter, mereka juga mengambil botol kosong teh botol di warung sekitar TKP. Mereka melempar ke kelompok Ambon yang mundur ke dalam area Mal Detos. "Mereka langsung lempar-lempar," kata dia.
Sesaat kemudian Ambon kembali maju dan jumlahnya lebih banyak. "Jumlahnya hampir sama," katanya. Namun, FBR memutuskan mundur dan pergi ke arah Jakarta melalui Lenteng Agung. Seseorang yang diduga sebagai polisi sempat menembakan peluru ke atas. "Tapi dia tidak memakai baju polisi," katanya. Sementara petugas yang mengamankan lokasi juga belum bisa memastikan siapa sosok berhelm dan memakai jaket hitam itu.
Salah seorang anggota kelompok Ambon, Andi alias Alung yang terlibat dalam insiden itu mengaku pihaknya tidak bermaksud menyinggung FBR ketika bercanda. "Tapi mereka tersinggung dan menghampiri kami," katanya. Tidak hanya menghampiri, tapi mereka juga mengancam dan mengeluarkan golok. Akhirnya terjadi saling pukul."Saya juga kena pukul," kata dia.
Kepala Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Agus Widodo langsung mendatangi TKP. Dia meminta beberapa anggota Ambon yang terus memanas agar menunjuk seorang perwakilan. "Kami akan menangani langsung masalah ini," kata dia.
Pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Sementara, di lokasi kegiatan para Ambon terus ke luar dan berteriak-teriak. Mereka meminta polisi mengusut tuntas malah itu.
"Pelakunya anak FBR dari Jagakarsa yang baru pulang dari acara di Depok," kata salah satu anggota Kepolisian yang tidak mau disebut namanya di lokasi kejadian, Ahad, 18 November 2012.
Menurut salah seorang saksi mata, Yudi, 13 tahun, kejadian bermula saat puluhan anggota FBR melakukan pawai di Jalan Margonda Raya depan Mal Depok Town Square. Sementara itu kelompok warga Ambon yang biasa mangkal dan berjualan di bawah jembatan penyeberangan bercanda sambil berteriak hormat. "FBR tersinggung dan menghentikan motornya," kata dia.
Beberapa anggota FBR akhirnya turun dari motor dan menghampiri anak-anak Ambon yang berjumlah lima orang. Mereka mengancam akan memukul Ambon dengan mengangkat kayu. Akhirnya terjadi saling pukul. "Satu orang dari FBR jatuh terkena pukul," katanya.
Melihat temannya jatuh, anggota FBR lainnya juga ikut maju dan kelompok Ambon mundur karena selisih jumlah. FBR kemudian mengamuk. Mereka memecahkan kaca konter pulsa milik warga Ambon bernama, Jemi Latuponu. "Mereka mengambil tiga Hand Phone," kata Jemi. Di antaranya, satu BlackBerry Gemini dan Nokia, dan Cross.
Yudi melanjutkan, selain memecahkan kaca konter, mereka juga mengambil botol kosong teh botol di warung sekitar TKP. Mereka melempar ke kelompok Ambon yang mundur ke dalam area Mal Detos. "Mereka langsung lempar-lempar," kata dia.
Sesaat kemudian Ambon kembali maju dan jumlahnya lebih banyak. "Jumlahnya hampir sama," katanya. Namun, FBR memutuskan mundur dan pergi ke arah Jakarta melalui Lenteng Agung. Seseorang yang diduga sebagai polisi sempat menembakan peluru ke atas. "Tapi dia tidak memakai baju polisi," katanya. Sementara petugas yang mengamankan lokasi juga belum bisa memastikan siapa sosok berhelm dan memakai jaket hitam itu.
Salah seorang anggota kelompok Ambon, Andi alias Alung yang terlibat dalam insiden itu mengaku pihaknya tidak bermaksud menyinggung FBR ketika bercanda. "Tapi mereka tersinggung dan menghampiri kami," katanya. Tidak hanya menghampiri, tapi mereka juga mengancam dan mengeluarkan golok. Akhirnya terjadi saling pukul."Saya juga kena pukul," kata dia.
Kepala Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Agus Widodo langsung mendatangi TKP. Dia meminta beberapa anggota Ambon yang terus memanas agar menunjuk seorang perwakilan. "Kami akan menangani langsung masalah ini," kata dia.
Pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Sementara, di lokasi kegiatan para Ambon terus ke luar dan berteriak-teriak. Mereka meminta polisi mengusut tuntas malah itu.
b.
Pemuda
Pancasila
Sejarah Pemuda
Pancasila
Organisasi
Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959 di Jakarta
Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran
organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer
yang masih aktif dalam kedinasan. Tokoh-tokoh pendirinya adalah A.Yani,
A.H.Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi.
Mereka
tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang
melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis. IPKI dilahirkan guna
mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya laten
komunis yang kala itu dimotori oleh PKI. Setiap gerakan PKI selalu dikontrol
dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan
mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi
Pemuda Pancasila pada 28 Oktober l959.
Sejak
awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga
dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila
dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan
PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai
penyelamat.
Sekitar
tahun l965 ketika PKI gencar menelusup di segenap sendi kehidupan masyarakat,
kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat
beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari
kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat
sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan
panji-panji organisasi.
Menatap Masa Depan
Sejak
berdiri hingga di usianya yang kurang lebih stengah abad ini, organisasi Pemuda
Pancasila berhasil melewati tiga masa sistem pemerintahan, yakni era Orde Lama,
era Orde Baru, dan kini era Orde Reformasi. Jika dahulu Pemuda Pancasila
dijadikan tangan panjang untuk merambah dunia politik, kini kondisinya sudah
berbeda. Dalam Mubes VII tahun 2001 di Wisma Kinasih Bogor, diputuskan bahwa
Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk OKP namun berubah menjadi Ormas yang
bebas dari segala bentuk permainan politik praktis. Dengan keputusan ini maka
induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada
di mana-mana tapi tidak ke mana-mana dengan jumlah anggota kurang lebih
7.000.000 anggota militant.
Arah
kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan
sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat
hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di
seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat nasional
(Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah),
kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang),
hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah.
Mereka
terwadahi dalam organsiasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman;
pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku ,dan agama. Mulai dari preman hingga
tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya
berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.
Berani Melakukan
Perubahan
Ke
depan Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan dan tidak takut akan
perubahan artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan
kekerasan yang mengedepankan (otot) harus berubah dengan mengedepankan otak
(pikiran), ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalankan
fungsi organisasi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat
dalam segala aspek kehidupan, menjadikan PP yang solid, dan PP dijadikan mitra
kerja oleh semua komponen baik Pemerintah maupun Swasta dengan saling
memberikan manfaat atau timbal balik.
Dalam
bidang politik pun, Pemuda Pancasila sadar dan akan ikut berperan dan
bertanggung jawab dalam membangun bangsa dan negara dengan mendukung secara
penuh para kader-kadernya yang berada diberbagai partai politik dan yang
berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengentaskan pengangguran,
Pemuda Pancasila akan ikut berperan juga bermitra dengan pemerintah dan
pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dengan
semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang” Pemuda Pancasila harus
siap dan tidak akan surut dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik
itu perubahan zaman, politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah,
globalisasi, maupun penggantian pimpinan nasional (suksesi) sekalipun. Dalam
menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak Lembaga-lembaga
yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung dalam naungannya di
antaranya adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana),
Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma, Koperasi,
Lembaga Buruh dan Lembaga-lembaga lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan dimasyarakat.
Jangan
pernah sekali-kali kita bertanya apa yang pemuda pancasila dapat berikan,tapi
tanyalah apa yg dapat kita berikan kepada pemuda pancasila. Pemuda Pancasila ke
depan akan mendapat simpati dari masyarakat dan disegani tetapi bukan untuk
ditakuti sekaligus mengubah citra negatif terhadap PP, hal ini juga dapat
dirasakan keberadaan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya.
Sekarang
Pemuda Pancasila dipimpin oleh Bapak Japto Soelistyo Soerjosoemarno dan Bapak
Yorris Raweyai sebagai komandan komando inti pusat dan sebagai ketua MPW
(Majelis Pimpinan Wilayah DKI) Jakarta oleh Bapak Robertho dan Jakarta Selatan
di pimpin oleh Bapak Persada Ginting.
Ikrar Pemuda
Pancasila :
1.
Bertanah Air Satu, Tanah Air
Indonesia
2.
Berbangsa Satu, Bangsa
Indonesia
3.
Berbahasa Satu, Bahasa
Indonesia
4.
Berideologi Satu, Ideologi
Pancasila
·
Pemuda Pancasila dan Kontroversinya
Demo Pemuda Pancasila Ricuh
Ribuan pendemo dari FMMLG membakar ban
dan motor bekas di depan Pendopo, Kabupaten Majalengka, kemarin. Massa mendesak
aparat penegak hukum segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang ada di
Kabupaten Majalengka.
MAJALENGKA– Unjuk rasa seribu anggota dari Forum
Masyarakat Majalengka Lintas Generasi (FMMLG) yang mendesak penuntasan kasus
dugaan korupsi di Kabupaten Majalengka berakhir ricuh kemarin.
Sekitar enam kendaraan milik Satpol PP dirusak massa berseragam Pemuda Pancasila (PP). Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, massa merusak kendaraan yang sedang diparkir di halaman Kantor Satpol PP Kabupaten Majalengka. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat massa membubarkan diri setelah mendapat tanggapan dari Bupati Majalengka Sutrisno.
Saat massa berjalan pulang, tepatnya ketika melintas di Kantor Satpol PP Majalengka, puluhan massa terlihat meringsek masuk ke halaman dan Aula Kantor Satpol PP. Tidak diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokkan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan diduga terjadi dari saling ejek antara pendemo dan anggota Satpol PP. “Mereka langsung melempar batu dan merusak sejumlah kendaraan,” kata warga di sekitar Kantor Pol PP.
Akibatnya, enam mobil yang diparkir di Kantor Pol PP rusak. Sejumlah kaca kendaraan pecah di bagian depan dan belakangnya. “Setidaknya ada enam mobil yang rusak, terdiri dari mobil dinas dan mobil pribadi. Kaca aula juga pecah dan sejumlah anggota luka-luka akibat lemparan massa,” kata petugas Satpol PP Endi Ernawandi. Beruntung bentrokan massa berhasil diredakan. Ratusan anggota kepolisian dan TNI yang mengamankan aksi unjuk rasa berhasil menghalau massa agar tidak anarkistis .
Kasatreskrim Polres Majalengka AKP Dedi Budiana mengatakan, bentrok antara pendemo dengan anggota Satpol PP sudah berhasil diredam. Pihaknya mengaku belum mencari pelaku utama dalam kejadian ini. “Belum ada yang diamankan, kami baru mengolah TKP dan mencari alat bukti peristiwa ini,” ujar dia kemarin. Dari hasil pantauannya, Ketegangan para pendemo sudah terlihat sejak mereka melakukan aksi di kantor Kejaksaan Negeri Majalengka sekitar pukul 10.00.
Hal itu terlihat dari aksi pelemparan ruang kejari yang mengakibatkan kaca pecah. Selain itu, massa merusak papan alamat Kantor Kejari dan membakar motor bekas yang belum diketahui kepemilikannya. Namun, aksi tersebut masih terkendali. “Puncaknya, kericuhan terjadi saat mereka membubarkan diri,” ujar dia.
Unjuk rasa massa FMMLG ini mendesak aparat hukum bisa menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Koordinator aksi Engkos mengatakan, banyak kasusdugaankorupsiyangbelumdiselesaikanaparat penegakhukum di Majalengka. Menurut dia, terdapat beberapa dugaan kasus korupsi yang pengusutannya tidak selesai dan terkesan dibiarkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejari Majalengka Mohammad Basyar Rifai menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen membongkar kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Dia juga berharap masyarakat bisa membantu memberikan laporan jika menemukan bukti dugaan kasus korupsi .
Sekitar enam kendaraan milik Satpol PP dirusak massa berseragam Pemuda Pancasila (PP). Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, massa merusak kendaraan yang sedang diparkir di halaman Kantor Satpol PP Kabupaten Majalengka. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat massa membubarkan diri setelah mendapat tanggapan dari Bupati Majalengka Sutrisno.
Saat massa berjalan pulang, tepatnya ketika melintas di Kantor Satpol PP Majalengka, puluhan massa terlihat meringsek masuk ke halaman dan Aula Kantor Satpol PP. Tidak diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokkan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan diduga terjadi dari saling ejek antara pendemo dan anggota Satpol PP. “Mereka langsung melempar batu dan merusak sejumlah kendaraan,” kata warga di sekitar Kantor Pol PP.
Akibatnya, enam mobil yang diparkir di Kantor Pol PP rusak. Sejumlah kaca kendaraan pecah di bagian depan dan belakangnya. “Setidaknya ada enam mobil yang rusak, terdiri dari mobil dinas dan mobil pribadi. Kaca aula juga pecah dan sejumlah anggota luka-luka akibat lemparan massa,” kata petugas Satpol PP Endi Ernawandi. Beruntung bentrokan massa berhasil diredakan. Ratusan anggota kepolisian dan TNI yang mengamankan aksi unjuk rasa berhasil menghalau massa agar tidak anarkistis .
Kasatreskrim Polres Majalengka AKP Dedi Budiana mengatakan, bentrok antara pendemo dengan anggota Satpol PP sudah berhasil diredam. Pihaknya mengaku belum mencari pelaku utama dalam kejadian ini. “Belum ada yang diamankan, kami baru mengolah TKP dan mencari alat bukti peristiwa ini,” ujar dia kemarin. Dari hasil pantauannya, Ketegangan para pendemo sudah terlihat sejak mereka melakukan aksi di kantor Kejaksaan Negeri Majalengka sekitar pukul 10.00.
Hal itu terlihat dari aksi pelemparan ruang kejari yang mengakibatkan kaca pecah. Selain itu, massa merusak papan alamat Kantor Kejari dan membakar motor bekas yang belum diketahui kepemilikannya. Namun, aksi tersebut masih terkendali. “Puncaknya, kericuhan terjadi saat mereka membubarkan diri,” ujar dia.
Unjuk rasa massa FMMLG ini mendesak aparat hukum bisa menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Koordinator aksi Engkos mengatakan, banyak kasusdugaankorupsiyangbelumdiselesaikanaparat penegakhukum di Majalengka. Menurut dia, terdapat beberapa dugaan kasus korupsi yang pengusutannya tidak selesai dan terkesan dibiarkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejari Majalengka Mohammad Basyar Rifai menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen membongkar kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Dia juga berharap masyarakat bisa membantu memberikan laporan jika menemukan bukti dugaan kasus korupsi .
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
makalah mengenai Arti Penting Organisasi dalam Masyarakat. Semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata dan kalimat dalam
penulisan ini.
Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
3.1
Kesimpulan
Organisasi
itu sendiri ialah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah dtetapkan.
Organisasi yang tercipta di dalam bermasyarakat itu sangat beraneka ragam, dari
ruang lingkup yang besar (terdiri dari bnayak orang yang mempunyai tujuan
besar) sampai ke ruang lingkup yang kecil (hanya terdri dari beberapa orang
saja yang biasanya baru memiliki tujuan yang relatif masih sedikit) dan dari
yang positif sampai negatif. Itu semua tergantung dari bagaimana kita
mengimplementasikan organisasi tersebut.
REFERENSI
http://vionasasya.blogspot.com/2012/10/arti-penting-organisasi-dalam-masyarakat_12.html
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 11.03 wib)
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 13.16 wib)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/organisasi-dalam-bermasyarakat/
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 11.06 wib)
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 13.40 wib)
http://fbr-sembara.blogspot.com/2010/05/sejarah-berdirinya-fbr.html
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 14.59 wib)
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/18/064442484/FBR-dan-Warga-Ambon-Bentrok-di-Depok
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 16.24 wib)
http://pemudapancasila.or.id/profil/sejarah/
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 15.23 wib)
http://www.koran-sindo.com/node/333226
(diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 15.37 wib)
KELOMPOK 1 :
1. AHMAD
FADILAH 10113408
2. AYUZHA
NURSAVITRI 19113761
3. DODDY
SUKMA WIRAWAN 12113623
4. HENDRYAN
DWI PUTRA 14113032
5. M.
GRAFANDA RAMADHAN 15113191
6. MUHAMMAD
RIZKY 16113126
7. RADEN
GERRI SETIADI MULIA 17113096
8. RIZAL
SUBEKTI 17113880
9. SULTANUL
HAQ SANGGABUANA 18113691
Tidak ada komentar:
Posting Komentar