Selasa, 14 Oktober 2014

ARTI PENTING ORGANISASI DALAM BERMASYARAKAT



ARTI PENTING ORGANISASI DALAM BERMASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas, sebab hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hidup bermasyarakar sangat diperlukan adanya hubugan interaksi yang baik antara warga yang satu dengan yang lain agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis. Selain itu, dalam bermasyarakat juga perlu diciptakannya suatu kerjasama yang baik agar di setiap kegiatan yang dilakukan dapat menjadi efektif dan efisien, yaitu dengan adanya suatu organisasi dalam bermasyarakat.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah ini membahas tentang:
1.      Organisasi.
2.      Partisipasi.
3.      Arti Penting Organisasi dalam Bermasyarakat.
4.      Contoh Organisasi.

1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menunjang kita sebagai manusia bahwa kita makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain, sehingga berorganisasi di dalam lingkungan masyarakat sangatlah penting untuk membangun diri kita menjadi yang lebih baik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Organisasi

a.      Pengertian Organisasi
Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organsasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Menurut para ahli, terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1.      Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana otang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.      James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Chester I. Bernard
Organisasi adalah merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.      Stephen P. Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, kerena memberikan  kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

b.      Ciri – Ciri Organisasi
Dalam berorganisasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·         Adanya komponen (atasan dan bawahan)
·         Adanya kerjasama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
·         Adanya tujuan
·         Adanya sasaran
·         Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
·         Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

c.       Unsur – Unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, antara lain:
·         Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
·         Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
·         Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
·         Ada tujuan tertentu

d.      Tujuan Organisasi
Tanpa adanya organisasi akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu organisasi yang berjalan tanpa tujuan adalah sama halnya dengan ular berjalan tanpa kepala, suatu organisasi berjalan dengan baik karena didukung oleh tujuan yang jelas.
Tujuan merupakan sebuah rel yang mengarahka kita ke satu arah yang tepat sesuai dengan harapan kita. Dengan mengikuti organisasi, seseorang dapar mengaktualisasikan dirinya. Selain itu,  seseorang juga akan memiliki kemampuna lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi.
Organisasi mampu membangun karakter diri yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisasi, kritis dalam menyikapi permasalahan dan melatih kebersamaan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasialan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.

e.       Prinsip – Prinsip Organisasi
Ada beberapa prinsip dari sebuah organisasi, yaitu:
1.      Bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Ini hal mutlak yang harus dimiliki sebuah organisasi, mau dibawa kemana suatu organisasi ini, sehingga organisasi harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar tidak berhenti di tengah jalan.
2.      Bahwa harus ada kepimpinan. Hal ini penting, agar sebuah organisasi dapat berjalan di bawah koordinasi, perintah, pengawasa yang tepat.
3.      Bahwa harus ada pembagian pekerjaan. Hal ini penting, karena organisasi terdiri dari berbagai struktur anggota didalamnya dan setiap anggota mempunyai tugas masing-masing.
4.      Bahwa organisasi harus ada tanggung jawab, sebua organisasi merupakan tanggung jawab semua elemen didalamnya, bukan hanya tanggung jawab ketua/pemimpin tapi merupakan tanggung jawab bersama.

f.       Jenis - Jenis Organisasi
Dalam berorganisasi terdapat jenis-jenis organisasi formal dan organisasi informal, antara lain:
1.      Organisasi Formal
·         Organisasi olahraga
·         Organisasi sekolah
·         Organisasi negara
2.      Organisasi Informal
·         Organisasi politik
·         Organisasi sosial
·         Organisasi mahasiswa

2.2  Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bia berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.

a.      Unsur – Unsur Partisipasi
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting dalam pastisipasi, yaitu:
1.      Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2.      Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3.      Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota, artinya ada rasa “sense of belongingness”.

b.      Jenis – Jenis Partisipasi
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, antara lain:
·         Pikiran (psychological participation)
·         Tenaga (physical participation)
·         Pikiran dan Tenaga
·         Keahlian
·         Barang
·         Uang

2.3  Arti Penting Organisasi dalam Bermasyarakat
Organisasi dalam masyarakat mempunyai peranan penting dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan anggota masyarakat yang diwadahi oleh organisasi masyarakat tersebut. Disamping itu, dengan adanya organisasi akan memudahkan masyarakat untuk menyalurkan suara daripada dilakukan sendiri-sendiri. Dengan adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas ke masing-masing pengurus organisasi maka apabila ditemukan kesulitan dalam berorganisasi dapat diselesaikan bersama.
Selain itu, organisasi juga merupakan suatu wahana aktualisasi diri manusia atau individu. Manusia hidup saling membutuhkan satu sama lain, dari hal tersebut timbul keinginan untuk membentuk suatu kelompok yang mempunyai suatu pandangan yang sama, baik pandangan berpolitik, berkesenian, atau pandangan hidup lainnya. Namun apabila di dalam organisasi tersebut ada salah satu individu yang tidak memiliki pandangan yang sama, maka individu tersebut akan keluar dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, organisasi dapat dikatakan sebagai wahana aktualisasi diri.
Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyarakat, karena organisasi dapat membantu atau mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan dan kehidupannya. Organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyarakat. Organisasi juga bisa dapata digunakan sebagai tempat pengontrolan atau pengawasan terhadap kebijakan dan kerja dari sebuah pemerintahan yang sedenag berjalan atau bisa disebut organisasi berbasis politik. Organisasi bisa menjadi penyokong dalam suatu pemerintahan. Dan demikian organisasi dapat digunakan dalam segala bidang kehidupan.

2.4  Contoh Organisasi

a.      Forum Betawi Rempug (FBR)

Sejarah Berdirinya FBR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUQZCoNo6MrZIZTYlCnYQhsRi-YAusiNrksMzdTpY7aT9EGZa73b92Mq9pjVA1qu9S36WaMR62IqHJOPkKHFqyHkw9Epsbv5t_2pVqtik2D4hftvosBo38wbKR-gW02lG5K_OF_jaDDEve/s320/logo+fbr.jpeg

FORUM BETAWI REMPUG (FBR) SEJABODETABEK Kebangkitan Bangsa Orang Betawi mulai tampak sejak munculnya organisasi ke”betawi”an yang bernama Forum Betawi Rempug disingkat FBR. Namun belum bisa dirasakan oleh warga inti Jakarta dan masyarakat lainnya yang telah lama hidup berdampingan. Gerak perjuangan FBR berlandaskan kepada keikhlasan, kebersamaan, dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat di sekitarnya yang kebetulan turut tersisih dan ter-marginalkan akibat pembangunan ekonomi yang tanpa kompromi, karena pembangunan tersebut tidak melibatkan kaumnya.
FBR melalui program-programnya, berusaha ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik, berdaya guna dan bermartabat, dan kedepannya bisa menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri melalui kompetisi secara profesional dan proporsional, namun banyak kendala yang datang menghadang dari berbagai arah. Berangkat dari suatu keperihatinan terhadap nasib dan masa depan kaumnya secara struktural dan kultural menjadi terasing dan terpinggirkan di kampung halamannya sendiri. Sebagai kaum yang sadar akan hak, kewajiban, peran serta dan tanggung jawabnya kepada masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pada hari Minggu Legi, 8 Rabiul Tsani 1422 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 29 Juli 2001 Masehi, FBR lahir berdiri ditonggaki oleh beberapa agamawan muda Betawi di Pondok Pesantren Yatim ”Zidatul Mubtadi’ien Cakung Jakarta Timur.
Semenjak berdiri, keinginan kuat kaum Betawi dan para simpatisan di sekitar Jakarta, bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk bersatu dan care dalam wadah FBR. Walau FBR hanya sebuah organisasi massa lokal namun gerak langkah dan gayanya ”mendunia” karena dunia telah mengakui keberadaannya. Rempuk dalam kebersamaan dan menjunjung tinggi tali silahturahmi sebagai bentuk karekter khusus organisasi ini, yang berarti akur, musyawarah, kerjasama, gotong royong dan bersatu. Tidak hanya sebatas kata, melainkan dimanifestasikan dan diimplementasikan dalam perbuatan keseharian para anggotanya, sehingga menumbuh kembangkan keikhlasan, kebersamaan dan tanggung jawab dalam memperjuangkan hak-hak dan aspirasi warga kaum betawi. Meskipun ancaman, gangguan, hampatan, dan tantangan, datang dari dalam, melalui penyusupan dari luar, silih berganti, namun FBR tetap tegar serta berdiri tegak untuk selalu berkarya dan berdaya cipta dalam semangat ke-FBR-an (FBR minded).
Sejarah perjalanan dan perjuangan FBR masih membutuhkan banyak waktu dan tenaga terus menerus, sehingga harus dipersiapkan, guna menyongsong arus perubahan yang cepat. Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, politik serta ekonomi, membuktikan betapa FBR sudah saatnya menata dan memperbaharui sistem pengelolaan kepemimpinan dengan senantiasa meningkatkan mutu sumber daya manusia anggotanya yang kokoh, handal dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan perubahan di masa sekarang dan mendatang dengan dasar kerempuqkan. Perubahan yang tidak diimbangi dan diiringi oleh kualitas sumber daya manusia yang handal dan manajemen yang baik, akan menimbulkan dampak buruk dalam tubuh organisasi berbasiskan pada tradisi, budaya lokal, agama dan masyarakat, dengan selalu mengedepankan nilai-nilai etika moral yang luhur.
FBR lahir di tengah komunitas sosial masyarakat yang ”heterogen” di Ibu Kota Negara Jakarta, karena seluruh suku bangsa berinteraksi dalam gerak masyarakat yang cepat, oleh karenanya, kemajemukan yang menjadi ciri khas penduduk Jakarta harus menjadi asset utama dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan moral. Masyarakat Betawi sebagai warga inti Jakarta memiliki banyak tantangan dalam mengembangkan dirinya di tengah masyarakat yang majemuk, baik di bidang politik, sosial budaya, ekonomi, agama dan lain sebagainya. Sehingga lahirnya FBR diharapkan agar masyarakat Betawi dapat menyalurkan aspirasi, mengaktualisasikan diri dan mengembangkan potensi tanpa harus menyisihkan etnis lain yang kebetulan hidup berdampingan di bumi Betawi.
Dengan menyatukan potensi dalam kebersamaan, FBR berani tampil menjadi fungsi kontrol terhadap ketidak adilan dalam segala aspek kehidupan di tengah masyarakat, berbangsa dan bernegara, baik di bidang politik, hukum, ekonomi dan moral. FBR dengan visi misi dan program-programnya, jelas ingin menjunjung tinggi harkat dan martabat kaumnya di tanah kelahirannya sendiri sebagai tujuan akhir yakni berupa kesejahteraan kedamaian terhadap para anggotanya serta para simpatisan yang peduli ingin memajukan dan membesarkan FBR, dengan semangat nasionalis sejati di Repulik tercinta ini.

·         FBR dan Kontroversinya

FBR dan Warga Ambon Bentrok di Depok

FBR dan Warga Ambon Bentrok di Depok

TEMPO.CO, Depok - Ketegangan antara Forum Betawi Rempuk (FBR) dan Warga Ambon kembali terjadi Depok pada pukul 15 November 2012, Minggu, 18 November 2012. Seorang anggota FBR terluka dan tiga telepon genggam milik warga Ambon dibawa lari.

"Pelakunya anak FBR dari Jagakarsa yang baru pulang dari acara di Depok," kata salah satu anggota Kepolisian yang tidak mau disebut namanya di lokasi kejadian, Ahad, 18 November 2012.

Menurut salah seorang saksi mata, Yudi, 13 tahun, kejadian bermula saat puluhan anggota FBR melakukan pawai di Jalan Margonda Raya depan Mal Depok Town Square. Sementara itu kelompok warga Ambon yang biasa mangkal dan berjualan di bawah jembatan penyeberangan bercanda sambil berteriak hormat. "FBR tersinggung dan menghentikan motornya," kata dia.

Beberapa anggota FBR akhirnya turun dari motor dan menghampiri anak-anak Ambon yang berjumlah lima orang. Mereka mengancam akan memukul Ambon dengan mengangkat kayu. Akhirnya terjadi saling pukul. "Satu orang dari FBR jatuh terkena pukul," katanya.

Melihat temannya jatuh, anggota FBR lainnya juga ikut maju dan kelompok Ambon mundur karena selisih jumlah. FBR kemudian mengamuk. Mereka memecahkan kaca konter pulsa milik warga Ambon bernama, Jemi Latuponu. "Mereka mengambil tiga Hand Phone," kata Jemi. Di antaranya, satu BlackBerry Gemini dan Nokia, dan Cross. 

Yudi melanjutkan, selain memecahkan kaca konter, mereka juga mengambil botol kosong teh botol di warung sekitar TKP. Mereka melempar ke kelompok Ambon yang mundur ke dalam area Mal Detos. "Mereka langsung lempar-lempar," kata dia.

Sesaat kemudian Ambon kembali maju dan jumlahnya lebih banyak. "Jumlahnya hampir sama," katanya. Namun, FBR memutuskan mundur dan pergi ke arah Jakarta melalui Lenteng Agung. Seseorang yang diduga sebagai polisi sempat menembakan peluru ke atas. "Tapi dia tidak memakai baju polisi," katanya. Sementara petugas yang mengamankan lokasi juga belum bisa memastikan siapa sosok berhelm dan memakai jaket hitam itu.

Salah seorang anggota kelompok Ambon, Andi alias Alung yang terlibat dalam insiden itu mengaku pihaknya tidak bermaksud menyinggung FBR ketika bercanda. "Tapi mereka tersinggung dan menghampiri kami," katanya. Tidak hanya menghampiri, tapi mereka juga mengancam dan mengeluarkan golok. Akhirnya terjadi saling pukul."Saya juga kena pukul," kata dia.

Kepala Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Agus Widodo langsung mendatangi TKP. Dia meminta beberapa anggota Ambon yang terus memanas agar menunjuk seorang perwakilan. "Kami akan menangani langsung masalah ini," kata dia.

Pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Sementara, di lokasi kegiatan para Ambon terus ke luar dan berteriak-teriak. Mereka meminta polisi mengusut tuntas malah itu.



b.      Pemuda Pancasila

Sejarah Pemuda Pancasila
Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959 di Jakarta Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan. Tokoh-tokoh pendirinya adalah A.Yani, A.H.Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi.
Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis. IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh PKI. Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober l959.
Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat.
Sekitar tahun l965 ketika PKI gencar menelusup di segenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji-panji organisasi.

Menatap Masa Depan
Sejak berdiri hingga di usianya yang kurang lebih stengah abad ini, organisasi Pemuda Pancasila berhasil melewati tiga masa sistem pemerintahan, yakni era Orde Lama, era Orde Baru, dan kini era Orde Reformasi. Jika dahulu Pemuda Pancasila dijadikan tangan panjang untuk merambah dunia politik, kini kondisinya sudah berbeda. Dalam Mubes VII tahun 2001 di Wisma Kinasih Bogor, diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk OKP namun berubah menjadi Ormas yang bebas dari segala bentuk permainan politik praktis. Dengan keputusan ini maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada di mana-mana tapi tidak ke mana-mana dengan jumlah anggota kurang lebih 7.000.000 anggota militant.
Arah kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah.
Mereka terwadahi dalam organsiasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman; pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku ,dan agama. Mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.

Berani Melakukan Perubahan
Ke depan Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan dan tidak takut akan perubahan artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan kekerasan yang mengedepankan (otot) harus berubah dengan mengedepankan otak (pikiran), ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalankan fungsi organisasi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat dalam segala aspek kehidupan, menjadikan PP yang solid, dan PP dijadikan mitra kerja oleh semua komponen baik Pemerintah maupun Swasta dengan saling memberikan manfaat atau timbal balik.
Dalam bidang politik pun, Pemuda Pancasila sadar dan akan ikut berperan dan bertanggung jawab dalam membangun bangsa dan negara dengan mendukung secara penuh para kader-kadernya yang berada diberbagai partai politik dan yang berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengentaskan pengangguran, Pemuda Pancasila akan ikut berperan juga bermitra dengan pemerintah dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dengan semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang” Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik itu perubahan zaman, politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, globalisasi, maupun penggantian pimpinan nasional (suksesi) sekalipun. Dalam menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak Lembaga-lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung dalam naungannya di antaranya adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma, Koperasi, Lembaga Buruh dan Lembaga-lembaga lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dimasyarakat.
Jangan pernah sekali-kali kita bertanya apa yang pemuda pancasila dapat berikan,tapi tanyalah apa yg dapat kita berikan kepada pemuda pancasila. Pemuda Pancasila ke depan akan mendapat simpati dari masyarakat dan disegani tetapi bukan untuk ditakuti sekaligus mengubah citra negatif terhadap PP, hal ini juga dapat dirasakan keberadaan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya.
Sekarang Pemuda Pancasila dipimpin oleh Bapak Japto Soelistyo Soerjosoemarno dan Bapak Yorris Raweyai sebagai komandan komando inti pusat dan sebagai ketua MPW (Majelis Pimpinan Wilayah DKI) Jakarta oleh Bapak Robertho dan Jakarta Selatan di pimpin oleh Bapak Persada Ginting.

Ikrar Pemuda Pancasila :
1.      Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia
2.      Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
3.      Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4.      Berideologi Satu, Ideologi Pancasila

·         Pemuda Pancasila dan Kontroversinya

Demo Pemuda Pancasila Ricuh

http://www.koran-sindo.com/publics/imagecache/detail/11/images/news/27%20September%202013/jbr%202.jpg
Ribuan pendemo dari FMMLG membakar ban dan motor bekas di depan Pendopo, Kabupaten Majalengka, kemarin. Massa mendesak aparat penegak hukum segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang ada di Kabupaten Majalengka.

MAJALENGKA– Unjuk rasa seribu anggota dari Forum Masyarakat Majalengka Lintas Generasi (FMMLG) yang mendesak penuntasan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Majalengka berakhir ricuh kemarin. 

Sekitar enam kendaraan milik Satpol PP dirusak massa berseragam Pemuda Pancasila (PP). Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, massa merusak kendaraan yang sedang diparkir di halaman Kantor Satpol PP Kabupaten Majalengka. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat massa membubarkan diri setelah mendapat tanggapan dari Bupati Majalengka Sutrisno. 

Saat massa berjalan pulang, tepatnya ketika melintas di Kantor Satpol PP Majalengka, puluhan massa terlihat meringsek masuk ke halaman dan Aula Kantor Satpol PP. Tidak diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokkan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan diduga terjadi dari saling ejek antara pendemo dan anggota Satpol PP. “Mereka langsung melempar batu dan merusak sejumlah kendaraan,” kata warga di sekitar Kantor Pol PP. 

Akibatnya, enam mobil yang diparkir di Kantor Pol PP rusak. Sejumlah kaca kendaraan pecah di bagian depan dan belakangnya. “Setidaknya ada enam mobil yang rusak, terdiri dari mobil dinas dan mobil pribadi. Kaca aula juga pecah dan sejumlah anggota luka-luka akibat lemparan massa,” kata petugas Satpol PP Endi Ernawandi. Beruntung bentrokan massa berhasil diredakan. Ratusan anggota kepolisian dan TNI yang mengamankan aksi unjuk rasa berhasil menghalau massa agar tidak anarkistis . 

Kasatreskrim Polres Majalengka AKP Dedi Budiana mengatakan, bentrok antara pendemo dengan anggota Satpol PP sudah berhasil diredam. Pihaknya mengaku belum mencari pelaku utama dalam kejadian ini. “Belum ada yang diamankan, kami baru mengolah TKP dan mencari alat bukti peristiwa ini,” ujar dia kemarin. Dari hasil pantauannya, Ketegangan para pendemo sudah terlihat sejak mereka melakukan aksi di kantor Kejaksaan Negeri Majalengka sekitar pukul 10.00. 

Hal itu terlihat dari aksi pelemparan ruang kejari yang mengakibatkan kaca pecah. Selain itu, massa merusak papan alamat Kantor Kejari dan membakar motor bekas yang belum diketahui kepemilikannya. Namun, aksi tersebut masih terkendali. “Puncaknya, kericuhan terjadi saat mereka membubarkan diri,” ujar dia. 

Unjuk rasa massa FMMLG ini mendesak aparat hukum bisa menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Koordinator aksi Engkos mengatakan, banyak kasusdugaankorupsiyangbelumdiselesaikanaparat penegakhukum di Majalengka. Menurut dia, terdapat beberapa dugaan kasus korupsi yang pengusutannya tidak selesai dan terkesan dibiarkan. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejari Majalengka Mohammad Basyar Rifai menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen membongkar kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Dia juga berharap masyarakat bisa membantu memberikan laporan jika menemukan bukti dugaan kasus korupsi .

BAB III
PENUTUP

            Demikianlah makalah mengenai Arti Penting Organisasi dalam Masyarakat. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika masih banyak kesalahan  dalam penggunaan kata dan kalimat dalam penulisan ini.
            Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.

3.1  Kesimpulan
Organisasi itu sendiri ialah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah dtetapkan. Organisasi yang tercipta di dalam bermasyarakat itu sangat beraneka ragam, dari ruang lingkup yang besar (terdiri dari bnayak orang yang mempunyai tujuan besar) sampai ke ruang lingkup yang kecil (hanya terdri dari beberapa orang saja yang biasanya baru memiliki tujuan yang relatif masih sedikit) dan dari yang positif sampai negatif. Itu semua tergantung dari bagaimana kita mengimplementasikan organisasi tersebut.

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 13.16 wib)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/organisasi-dalam-bermasyarakat/ (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 11.06 wib)
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/ (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 13.40 wib)
http://fbr-sembara.blogspot.com/2010/05/sejarah-berdirinya-fbr.html (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 14.59 wib)
http://pemudapancasila.or.id/profil/sejarah/ (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 15.23 wib)
http://www.koran-sindo.com/node/333226 (diunduh tanggal 2 Oktober 2014, pukul 15.37 wib)

KELOMPOK 1          :
1.      AHMAD FADILAH                                     10113408
2.      AYUZHA NURSAVITRI                             19113761
3.      DODDY SUKMA WIRAWAN                    12113623
4.      HENDRYAN DWI PUTRA                         14113032
5.      M. GRAFANDA RAMADHAN                  15113191
6.      MUHAMMAD RIZKY                                 16113126
7.      RADEN GERRI SETIADI MULIA             17113096
8.      RIZAL SUBEKTI                                          17113880
9.      SULTANUL HAQ SANGGABUANA        18113691

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Kasus Kode Etik dalam penggunaan Fasilitas Internet

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI ...