Rabu, 30 Oktober 2013

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB IV
PEMUDA dan SOSIALISASI

       I.            Menjelaskan pengertian internalisasi belajar dan spesialisasi

istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
           Peranan sosial pemuda di masyarakat :
                Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.


      II.           Menjelaskan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda :


Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
             Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :

1.       Landasan idiil                                : Pancasila
2.       Landasan konstitusional              : UUD 1945
3.       Landasan Strategis                       : Garis-garis besar haluan Negara
4.       Landasan historis                         : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5.       Landasan normatif                       : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
Masalah-masalah generasi muda :

1.       Menurunnya rasa nasionalisme , idealisme ,dan patriotisme dikalangan generasi muda, dapat di lihat dengan berkurangnya rasa bangga terhadap  tanah air tercinta indonesia
2.       Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya. masa depan yang belum pasti membuat  para pemuda dan pemudi menjadi  kesulitan dalam menentukan  jalan hidupnya
3.       Belum seimbangnya antara fasilitas pendidikan  dengan generasi muda , baik  dalam segi formal dan  informal.  hal ini juga diperparah dengan tingginya jumlah putus sekolah yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga bangsa
4.       minimnya jumlah lapangan kerja  yang tersedeia serta banyaknya pengganguran yang dapatmengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya
5.       kurangnya asupan gizi yang di berikan terhadap generasi muda yang berdampak pada terhambatnya  perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan mereka
6.       kecenderungan untuk menikah muda di kalangan generasi muda namun belum siap menerima segala konsekuensi yang ada sehingga menambah permasalahan yang ada di masyarakat
7.       cara bergaul zaman sekarang yang sudah jauh di luar batas moral bangsa indonesia. maraknya pergaulan bebas dan penggunaan obat obatan terlarang yang menjadi salah satu penyebab utama rusaknya masa depan generasi muda
8.       Belum ada undang undang yang dapat menjamin masa depan generasi muda


       Potensi-potensi generasi muda :

1.       Idealisme dan daya kritis
2.       Dinamika dan kreativitas
3.        Keberanian Mengambil Resiko
4.       Opimis dan kegairahan semangat
5.        Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
6.       Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
7.       Patriotisme dan Nasionalisme
8.       Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Tujuan pokok sosialisasi :

1.       Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.        Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
3.       Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.       Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

    III.          Menjelaskan pengertian pendidikan dan perguruan

Pendidikan adalah usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen
Cara pengembangan potensi generasi muda :

1.                           - Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.                           - Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.                          -  Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.                         -  Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau                              kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi :

1.     Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
2.       Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat proses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibanding dengan generasi muda lainnya.
3.       Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
4.      Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya

    IV.            Pendapat mahasiswa mengenai pemuda dan sosialisasi

Kita sebagai mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri Dan saya menyimpulkan bahwa sosialisasi adalah sebuah proses bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara menyesuaikan diri, cara-cara hidup,nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakat sehingga akan membentuk kepribadiannya.

      V.            Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Kasus Kode Etik dalam penggunaan Fasilitas Internet

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI ...